PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Menurut Prof. Dr. Winardi, SE ada 3 definisi (pengertian)
system
(a). Sistem
adalah keseluruhan bagian yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya
menurut satu rencan yang ditentukan, untuk mencapai tujuan tertentu. (H. Thierry)
(b). Sistem
adalah seperangkat bagian yang saling berhubungan, bekerja bebas
mengejar keseluruhan tujuan dengan kesatuan lingkungan. (William A. Shorde/Dan Voich Jr)
(c). Sistem
adalah himpunan unsur (elemen) yang saling mempengaruhI untuk mana hukum
tertentu menjadi berlaku. (Ludwig Von Bertalanffy)
Definisi ini
menekankan pada:
1. Kelakuan berdasarkan tujuan tertentu
2.
Keseluruhan melebihi bagian
3. Keterbukaan
sistem saling berhubungan dengan sebuah sistem
yang lebih besar, yakni lingkungannya.
4.
Tranformasi, bagian-bagian yang bekerja menciptakan sesuatu yang mempunyai
nilai.
5. Antar
hubungan berbagai bagian harus cocok dengan yang lainnya.
6. Mekanisme
kontrol, yakni adanya kekuatan yang mempersatukan dan mampu
mempertahankan sistem tersebut.
Yang disebut
sistem (kata benda) sistematis/sistematik (kata sifat), adalah:
1. Sesuatu
(negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian,elemen, komponen
2. Diantara
bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan saling berkesesuaian
(relevansi)
3. Diantara
bagian tidak saling bertentangan (kontradiksi),
4. Di antara
bagian saling melengkapi dan mempengaruhi,
5. Diantara bagian merupakan satu kesatuan (Unity) tak
terpisahkan (komprehensif
integralistik),
6. Diantara bagian mempunyai tujuan (goal/teleologis)
yang sama.
Pancasila
bersifat sistematis/sistematik, karena:
1. Pancasila terdiri dari beberapa Sila, yakni Lima Sila
2. Diantara
Lima Sila mempunyai hubungan yang sifatnya hirarkis (Sila pertama:
Ketuhanan mendasari dan menjiwai Sila kemanusiaan, Sila persatuan, Sila
kerakyatan dan Sila keadilan
3. Diantara
Sila-Sila dalam Pacasila tidak saling bertentangan, bahkan merupakan satu
kesatuan yang bersifat komprehesif integralistik, saling mendukung dan saling
melengkapi.
4. Diantara
Sila-Sila dalam Pancasila mempunyai tujuan dan fungsi yang sama, sebagai Dasar
Negara, Dasar Filsafat Bangsa, Ideologi maupun sebagai Pandangan Hidup (way of
life) Bangsa Indonesia.
B. Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat
1. Pengertian Filsafat
1. Pengertian Filsafat
a.
Pengertian Filsafat Secara Etimologis Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari dua kata, yakni philos, philia, philien yang artinya senang,
teman dan cinta dan sophos, sophia dan sophien yang artinya kebenaran (truth),
keadilan (justice), dan bijaksana (wise) atau kebijaksanaan (wisdom).
Pengertian
filsafat secara etimologis dapat disimpulkan adalah Cinta kebenaran atau cinta
kebijaksanaan/kearifan.
Selain itu
kata filsafat berasal dari bahasa Arab, dari falsafah, dari bahasa Inggris
yaitu philosophy, bahasa Indonesia filsafat (kata sifat filsafati) atau
filosofi (kata sifat filosofis), falsafah yang semuanya mempunyai arti yang
sama.
b.
Pengertian Filsafat
Secara Definitif
Secara Definitif
Pengertian
filsafat dari Ahli (Filsuf):
1. Plato:
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
2.
Aristoteles: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
politik dan estetika.
3.Immanuel
Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di dalam empat persoalan.
1. Prof.
Drs. Notonegoro, SH: filsafat adalah pengetahuan atau ilmu pengetahuan
yang mencari dan mempelajari yang ada (ontologi) dan hakekat yang ada (metafisika) dengan
perenungan (kontemplasi) yang mendalam (radikal) sampai
menemukan substansinya.
2. Drs.
Hasbullah Bakry, S.H: filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang
mendalam mengenai Ketuhanan (theologi), alam semesta (kosmologi) dan manusia
(antropologi), sehingga menghasilkan penge tahuan bagaimana hakekatnya sejauh
yang dapat dicapai akal manusia dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapainya.
Simpulan:
Filsafat
adalah ilmu yang mencari dan mempelajari tentang hakekat (metafisika).
Oleh karena
itu filsafat juga disebut Ilmu tentang hakekat atau ilmu hakekat (metafisika).
Ditinjau
dari perspektif permasalahannya filsafat dapat dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu:
Pertama:
filsafat sebagai hasil perenungan/kontemplasi (produk).
Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu konsep pemikiran-pemikiran
para filsuf.
Pada zaman
dahulu, yang lazimnya merupakan suatu aliran/paham, misal: idealisme
rasionalisme, materialisme, pragmatisme.
Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi
oleh manusia sebagai hasil aktivitas berfilsafat. Jadi manusia
mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan pada akal manusia.
Kedua:
Filsafat sebagai suatu proses, yang berbentuk sebagai aktivitas berfilsafat, sekaligus proses pemecahan masalah
(problem solving) dengan menggunakan berbagai metode ternetu sesuai dengan
objeknya.
Adapun
cabang-cabang filsafat adalah
1. Metafisika: memepelajari hal-hal yang ada di balik
alam fisik/alam indrawi (riil), yang meliputi bidang-bidang : ontologi, kosmologi, antropologi,
dan theologi.
2.
Epistimologi: yang mepelajari tentang hakekat pengetahuan.
3. Logika
mempejari tentang kaidah-kaidah berpikir, yakni tentang axioma, dalil dan
rumusan berpikir (thinking) dan bernalar (reasoning)
4. Etika:
mempejari hal-hal yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
5. Estetika:
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan yang indah (estetik) dan yang
mempunyai nilai seni (artistik).
6.
Methodologi: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan suatu metode,
diantaranya, metode deduksi, induksi, analisa, dan sintesa
Berdasarkan
cabang-cabang filsafat inilah, maka Pancasila dapat dikatakan:
1. Sebagai
Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi),
nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan (metafisika, yang berhubungan
dengan penger tian hakekat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi) dan
keadilan (hakekat keadilan).
Pancasila
Sebagai Susunan kesatuan Organis
Pancasila
Bersifat Hierarkis Piramidal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar