Total Tayangan Halaman

Label

Minggu, 11 Desember 2011

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT


PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Menurut Prof. Dr. Winardi, SE ada 3 definisi (pengertian) system
(a). Sistem adalah keseluruhan bagian yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya menurut satu rencan yang ditentukan, untuk mencapai tujuan tertentu. (H. Thierry)
(b). Sistem adalah seperangkat bagian yang saling berhubungan, bekerja bebas mengejar keseluruhan tujuan dengan kesatuan lingkungan. (William A. Shorde/Dan Voich Jr)
(c). Sistem adalah himpunan unsur (elemen) yang saling mempengaruhI untuk mana hukum tertentu menjadi berlaku. (Ludwig Von Bertalanffy)

Definisi ini menekankan pada:
1. Kelakuan berdasarkan tujuan tertentu
2. Keseluruhan melebihi bagian
3. Keterbukaan sistem saling berhubungan dengan sebuah sistem  yang lebih besar, yakni lingkungannya.
4. Tranformasi, bagian-bagian yang bekerja menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai.
5. Antar hubungan berbagai bagian harus cocok dengan yang lainnya.
6. Mekanisme kontrol, yakni adanya kekuatan yang mempersatukan dan mampu mempertahankan sistem tersebut.
Yang disebut sistem (kata benda) sistematis/sistematik (kata sifat), adalah:
1. Sesuatu (negara, organisasi, tubuh) yang terdiri dari beberapa bagian,elemen, komponen
2. Diantara bagian, elemen, komponen saling berhubungan (relasi) dan saling berkesesuaian (relevansi)
3. Diantara bagian tidak saling bertentangan (kontradiksi),
4. Di antara bagian saling melengkapi dan mempengaruhi,
5. Diantara bagian merupakan satu kesatuan (Unity) tak terpisahkan (komprehensif integralistik),
6. Diantara bagian mempunyai tujuan (goal/teleologis) yang sama.
Pancasila bersifat sistematis/sistematik, karena:
1. Pancasila terdiri dari beberapa Sila, yakni Lima Sila
2. Diantara Lima Sila mempunyai hubungan yang sifatnya hirarkis (Sila pertama: Ketuhanan mendasari dan menjiwai Sila kemanusiaan, Sila persatuan, Sila kerakyatan dan Sila keadilan
3. Diantara Sila-Sila dalam Pacasila tidak saling bertentangan, bahkan merupakan satu kesatuan yang bersifat komprehesif integralistik, saling mendukung dan saling melengkapi.
4. Diantara Sila-Sila dalam Pancasila mempunyai tujuan dan fungsi yang sama, sebagai Dasar Negara, Dasar Filsafat Bangsa, Ideologi maupun sebagai Pandangan Hidup (way of life) Bangsa Indonesia.
B. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
1. Pengertian Filsafat
a. Pengertian Filsafat Secara Etimologis Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yakni philos, philia, philien yang artinya senang, teman dan cinta dan sophos, sophia dan sophien yang artinya kebenaran (truth), keadilan (justice), dan bijaksana (wise) atau kebijaksanaan (wisdom).
Pengertian filsafat secara etimologis dapat disimpulkan adalah  Cinta kebenaran atau cinta kebijaksanaan/kearifan.
Selain itu kata filsafat berasal dari bahasa Arab, dari falsafah, dari bahasa Inggris yaitu philosophy, bahasa Indonesia filsafat (kata sifat filsafati) atau filosofi (kata sifat filosofis), falsafah yang semuanya mempunyai arti yang sama.
b. Pengertian Filsafat
Secara Definitif
Pengertian filsafat dari Ahli (Filsuf):
1. Plato: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
2. Aristoteles: filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, politik dan estetika.
3.Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan, yang tercakup di dalam empat persoalan.
1. Prof. Drs. Notonegoro, SH: filsafat adalah pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang mencari dan mempelajari yang ada (ontologi) dan hakekat yang ada (metafisika) dengan perenungan (kontemplasi) yang mendalam (radikal) sampai menemukan substansinya.
2. Drs. Hasbullah Bakry, S.H: filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang mendalam mengenai Ketuhanan (theologi), alam semesta (kosmologi) dan manusia (antropologi), sehingga menghasilkan penge tahuan bagaimana hakekatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia  dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapainya.
Simpulan:
Filsafat adalah ilmu yang mencari dan mempelajari tentang hakekat (metafisika).
Oleh karena itu filsafat juga disebut Ilmu tentang hakekat atau ilmu hakekat (metafisika).
Ditinjau dari perspektif permasalahannya filsafat dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Pertama: filsafat sebagai hasil perenungan/kontemplasi (produk).
 Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu konsep pemikiran-pemikiran para filsuf.
Pada zaman dahulu, yang lazimnya merupakan suatu aliran/paham, misal: idealisme rasionalisme, materialisme, pragmatisme.
Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil aktivitas berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan pada akal manusia.
Kedua: Filsafat sebagai suatu proses, yang berbentuk sebagai aktivitas berfilsafat, sekaligus proses pemecahan masalah (problem solving) dengan menggunakan berbagai metode ternetu sesuai dengan objeknya.
Adapun cabang-cabang filsafat adalah
1. Metafisika: memepelajari hal-hal yang ada di balik alam fisik/alam indrawi (riil), yang meliputi bidang-bidang : ontologi, kosmologi, antropologi, dan theologi.
2. Epistimologi: yang mepelajari tentang hakekat pengetahuan.
3. Logika mempejari tentang kaidah-kaidah berpikir, yakni tentang axioma, dalil dan rumusan berpikir (thinking) dan bernalar (reasoning)
4. Etika: mempejari hal-hal yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
5. Estetika: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan yang indah (estetik) dan yang mempunyai nilai seni (artistik).
6. Methodologi: mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan suatu metode, diantaranya, metode deduksi, induksi, analisa, dan sintesa
Berdasarkan cabang-cabang filsafat inilah, maka Pancasila dapat dikatakan:
1. Sebagai Sistem Filsafat, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai Ketuhanan (theologi), nilai manusia (antropologi), nilai kesatuan (metafisika, yang berhubungan dengan penger tian hakekat satu), kerakyatan (hakekat demokrasi) dan keadilan (hakekat keadilan).
Pancasila Sebagai Susunan kesatuan Organis
Pancasila Bersifat Hierarkis Piramidal

 http://harisbanjarmasin.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar